Minggu, 06 November 2016

Penyuluhan Keselamatan Transportasi Jalan


UU Nomor 22 Tahun 2009 Tentang LLAJ (Pasal 203: menyusun Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan 



Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan
ü  Pilar 1: Manajemen Keselamatan Jalan
ü  Pilar 2: Jalan yang Berkeselamatan
ü  Pilar 3: Kendaraan yang Berkeselamatan
ü  Pilar 4: Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan
ü  Pilar 5: Penanganan Pra dan Pasca Kecelakaan
Pilar 4  -> Dikoordinatori POLRI
Tanggung jawab memperbaiki perilaku pengguna jalan melalui pendidikan keselamatan berlalu lintas, meningkatkan kualitas sistem uji surat izin mengemudi dan penegakan hukum di jalan serta mengembangkan sistem pendataan kecelakaan lalu lintas
Kementerian terkait:
  1. Kementerian Perhubungan
  2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
  3. Kementerian Kesehatan
  4. Kementerian Dalam Negeri
  5. Pemprov dan Pemkab/Kota
  6. Kampanye keselamatan
Lima faktor risiko utama plus: helm, sabuk keselamatan, pelanggaran batas kecepatan, mabuk, pengguna jalan rentan, penggunaan telepon seluler
Penyuluhan KTJ
  • Penyuluhan
ü  Proses aktif yang memerlukan interaksi antara penyuluh dan yang disuluh agar terbangun proses perubahan perilaku yang merupakan perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan seseorang yang dapat diamati oleh orang/pihak lain, baik secara langsung atau tidak langsung
  • Operator: kesadaran, pengetahuan dan ketrampilan tentang standar dan prosedur keselamatan
  • Regulator, penyedia jasa transportasi, tenaga kerja di bidang transportasi
  • Masyarakat: kesadaran, pengetahuan, dan kemauan untuk berperan aktif
  • Di dalam penyuluhan keselamatan jalan terkandung makna adanya proses-proses:
ü  Proses komunikasi persuasif oleh penyuluh
ü  Proses pemberdayaan sasaran penyuluhan
ü  Proses komunikasi timbal balik antara penyuluh dan sasaran penyuluhan
Tahapan penyuluhan
  • Tahap adopsi pada diri sasaran penyuluhan
Tahap penumbuhan perhatian: mengetahui adanya gagasan/ide atau praktek baru untuk pertama kalinya
Tahap penumbuhan minat: ingin mengetahui lebih banyak dan berusaha mencari informasi lebih lanjut.
Tahap menilai: mampu membuat perbandingan.
Tahap mencoba: mencoba gagasan baru atau praktek baru.
Tahap menerapkan: meyakini dan menerapkan sepenuhnya secara berkelanjutan.
Penyusunan program penyuluhan
  1. Perumusan keadaan: penggambaran fakta berupa data dan informasi
  2. Penetapan tujuan: perumusan keadaan yang hendak dicapai
    SMART, yaitu specific (khas); measurable (dapat diukur); actionary (dapat dikerjakan/dilakukan); realistic (realistis); dan time frame (memiliki batasan waktu untuk mencapai tujuan)
  3. Penetapan masalah: perumusan faktor-faktor yang dapat menyebabkan tidak tercapainya tujuan
  4. Penetapan rencana kegiatan: merumuskan cara mencapai tujuan
    1. Tingkat kemampuan sasaran penyuluhan
    2. Ketersediaan teknologi/inovasi, sarana dan prasarana
    3. Tingkat kemampuan penyuluh
    4. Situasi lingkungan fisik, sosial dan budaya yang ada
    5. Alokasi pembiayaan


Materi Penyuluhan
  1. Pesan yang akan disampaikan penyuluh kepada sasaran penyuluhan
  2. Berupa pesan kognitif, afektif, psikomotorik maupun kreatif
  3. Bersifat menganjurkan, melarang, memberitahu, maupun menghibur

Prinsip 7 C
ü  Credibility: pesan dapat diyakini kebenarannya
ü  Contex: berkaitan dengan masalah keselamatan di wilayahnya
ü  Content: isinya memiliki arti bagi penerima pesan
ü  Clarity: jelas susunan bahasa, gambar dan simbol
ü  Continuity and consistency: berkelanjutan dan konsisten dalam menyampaikan pesan
ü  Channels: saluran media komunikasi yang sesuai penerima
ü  Capability of audience: sesuai dengan kemampuan penerima pesan
Metode Penyuluhan
  • Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan:
    1. Metode penyuluhan langsungTatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll)
    1. Metode penyuluhan tidak langsung Dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll)
  • Berdasarkan jumlah sasaran
    1. Pendekatan perorangan Langsung antara penyuluh dengan orang per orang
    1. Pendekatan kelompok Antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll)
    1. Pendekatan massa Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll
  • Berdasarkan indera penerima sasaran
    1. Indera penglihatan Melalui pemasangan poster/spanduk, penyebaran brosur/leaflet/majalah, dll.
    1. Indera pendengaranMelalui indera pendengaran, antara lain melalui siaran radio, iklan radio, dll.
    1. Kombinasi indera penerimaMelalui demonstrasi cara/hasil, pemutaran film, siaran televisi, dll.
  • Metode dengan pendekatan massal: menarik perhatian, menumbuhkan minat dan keinginan, serta memberikan informasi selanjutnya.
  • Metode dengan pendekatan kelompok: memberikan informasi yang lebih rinci tentang suatu teknologi atau praktek. Metode ini ditujukan untuk dapat membantu seseorang dari tahap menginginkan ke tahap mencoba atau sampai tahap menerapkan.
  • Metode dengan pendekatan perorangan: dalam tahap mencoba hingga menerapkan, karena adanya hubungan tatap muka antara penyuluh dan sasaran yang lebih akrab
  • Ceramah
    1. Penyampaian materi tanpa banyak partisipasi dalam bentuk pertanyaan atau diskusi(+) Kelas mudah dikuasai; mudah dilaksanakan; dapat diikuti peserta dalam jumlah besar(-) Bersifat verbal; peserta cenderung bosan; sangat tergantung pada kemampuan penceramah
  • Demonstrasi
    1. Memperlihatkan secara nyata tentang cara dan/atau hasil terkait sesuatu hal(+) Pemahaman peserta mengenai materi lebih dalam(-) Memakan waktu lama; sumber daya yang dibutuhkan relatif besar
  • Kursus/pelatihan
    1. Proses belajar mengajar yang diselenggarakan secara sistematis dan dalam jangka waktu tertentu(+) Efektif untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan secara mendalam dan sistematis; alumni dapat dipakai sebagai kader bagi kelompoknya(-) Relatif mahal serta memerlukan persiapan dan pelaksanaan yang cermat; kurangnya sarana dan alat bantu pengajaran sering mengganggu tercapainya tujuan; menjangkau relatif sedikit peserta
  • Pameran
    1. Usaha memperlihatkan atau mempertunjukkan model, contoh, barang, peta, grafik, gambar, poster, benda hidup dan sebagainya secara sistematis pada suatu tempat tertentu(+) Jangkauan sasaran lebih luas; mempunyai efek publisitas(-) Memerlukan banyak persiapan dan biaya; harus berganti tema; tema tertentu; memerlukan penjaga yang benar-benar menguasai masalah
  • Pemutaran film
    1. Metode penyuluhan dengan menggunakan alat film yang bersifat visual dan massal, serta menggambarkan proses sesuatu kegiatan.(+) Lebih menarik; sekaligus sebagai hiburan; jangkauannya lebih luas(-) Tidak terdapat komunikasi dua arah; biaya tinggi
  • Penempelan poster
    1. Metode penyuluhan yang menggunakan gambar dan sedikit kata-kata yang dicetak pada sehelai kertas/bahan lain yang berukuran tidak kurang dari 45 cm x 60 cm, dan ditempelkan pada tempat-tempat yang sering dilalui orang atau yang sering digunakan sebagai tempat orang berkumpul(+) Jangkauan sasaran lebih luas(-) Pesan kurang lengkap; bila dibuat dari kertas akan mudah rusak, sedangkan bila dibuat dari bahan tahan lama biayanya mahal
  • Pemberian penghargaan
    1. Kegiatan sebagai tanda ucapan terima kasih/penghargaan kepada individu/instansi atas jasa-jasa/prestasinya khususnya dalam kurun waktu tertentu.(+) Merangsang peserta untuk meningkatkan prestasi; mengefektifkan kegiatan; memberikan pengaruh yang luas dan melibatkan lembaga/badan lain(-) Membutuhkan biaya tambahan pelaksanaan; hanya melibatkan beberapa orang peserta
  • Penyebaran brosur, leaflet, & majalah
    1. Menggunakan brosur, folder, leaflet dan majalah yang dibagikan kepada masyarakat pada saat tertentu.(+) Materi lebih lengkap dan jelas serta lebih khusus pada materi tertentu; dapat melengkapi metode penyuluhan yang lain; dapat memberikan kesempatan pihak lain untuk berpartisipasi (khusus untuk majalah).(-) Bahasa harus menyesuaikan dengan bahasa komunikasi kelompok sasaran; kontinuitasnya tidak dapat terjamin terutama faktor judul, materi, biaya dan keterpaduan dengan metode lainnya

Media Penyuluhan
ü  Kata media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang berarti perantara atau pengantar
ü  Dalam penyuluhan media berperan sebagai saluran komunikasi dan media belajar
Media Cetak
Bentuk
Foto, poster, leaflet, diagram,grafik, brosur, majalah, buku.
Kelebihan
Relatif tahan lama, dapat dibaca berulang-ulang, dapat digunakan sesuai kecepatan belajar masing-masing orang, mudah dibawa.
Kelemahan
Proses penyampaian informasi sampai pencetakan butuh waktu relatif lama, sukar menampilkan gerak, membutuhkan tingkat literasi yang memadai, cenderung membosankan bila padat dan panjang.
Media Audio
Bentuk
Kaset CD, DVD, MP3, MP4 audio
Kelebihan
Informasi dikemas sudah tetap, terpatri dan tetap sama jika direproduksi, produksi dan reproduksinya tergolong ekonomis dan mudah didistribusikan .
Kelemahan
Bila terlalu lama akan membosankan, perbaikan atau merevisi harus memproduksi master baru
Media Audiovisual
Bentuk
Film, iklan televisi, presentasi interaktif.
Kelebihan
Dapat memberikan gambaran yang lebih konkrit, baik dari unsur gambar maupun geraknya, lebih atraktif dan komunikatif
Kelemahan
Biaya produksi relatif mahal, produksi memerlukan waktu
Media Benda
Bentuk
Benda sesungguhnya, model, maket, simulasi
Kelebihan
Dapat menunjukkan lingkungan belajar yang amat mirip dengan lingkungan belajar yang sebenarnya, memberikan simulasi terhadap banyak indera, dapat digunakan sebagai liatihan kerja, latihan menggunakan alat bantu dan atau simulasi .
Kelemahan
Relatif mahal
Media Luar Ruangan
Bentuk
Papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar
Kelebihan
lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar
Kelemahan
Biaya lebih tinggi dan proses pembuatannya lebih rumit